Setan dan Iblis

MAKALAH
PENGANTAR TEOLOGI SISTEMATIKA
“Setan dan Iblis”

Oleh:
Eldi Sulu
(3020154369)

SEKOLAH TINGGI
AGAMA KRISTEN NEGERI
(STAKN) TORAJA
                                  2016                        




PEMBAHASAN
1.     Hakekat Setan dan Iblis
Dalam alkitab bahasa Indonseia, ada dua istilah yang di pakai untuk menamakan sosok si jahat, yaitu iblis dan setan. Istilah “setan” berakar dari kata kerja satan yang berarti dia melawan, menghalangi, atau bertindak sebagai musuh. Maka, satan berarti penghalang, lawan tau musuh. Kadang juga diartikan sebagai pendakwa, pemfitnah, dan batu sandungan.  Dalam perjanjian lama, mereka yang mereka yang memainkan peran sebagai musuh, lawan, atau pendakwa juga diistilahkan satan (1 Sam 29:4 ; 2 Sam 19:22-23; 1 Raj 5:4; 11:14; Mzm 109:6.     Sementara itu, istilah “iblis” berakar dari kata kerja bahasa Arab balasa yang bererti dia menyesal atau putus asa. Maka, Iblis berarti “dia yang menyebabkan menyesal atau putus asa”.
 Dalam teks asli perjanjian baru dalam bahasa Yunani, ada dua istilah yang mengacu pada figur jahat ini, yaitu diabolos (Ingg: devil) dan satanas (Ingg; demons). Istilah ini sebenarnya mengacu pada roh-roh jahat, kaki tangan iblis. Dalam Alkitab bahasa Indonesia, perbedaan istilah ini agak kabur, bahkan membingungkan. Baik istilah satan (Ibr), diabolos (Yun), maupun istilah satanas (Yun) diterjemahkan dalam suatu istilah yangb sama, yaitu iblis (Arab). Sementara daimonia (Yun) yang seharusnya mrngacu pada “roh-roh jahat” yang merasuki manusia diterjemahkan setan-setan.[1]
Pada dasarnya setan adalah pemimpin dari pada iblis-iblis/roh-roh jahat, yang dalam tradisi Kristen biasa di sebut Lucifer atau dalam Perjanjin Baru di sebut Beelzebul. .


2.     Perbedaan Setan dan Iblis
Banyak orang yang acap kali menganggap sama kedua oknum ini. Namun pada dasarnya setan dan dan iblis berbeda. Namun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Setan dan Iblis tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kedua istilah ini sama-sama di sebutkan sebagai roh jahat yang selalu menggoda manusia agar berbuat jahat dan melawan terhadap Tuhan. Namun pada dasarnya, setan adalah pemimpin atas semua iblis, yang dikenal dengan nama Lucifer atau dalam kitab Injil disebut dengan nama Beelzebul (Mat. 12:24). Setan bisa disebut sebagai penghulu dari semua malaikat yang jahat. Bahkan di dalam keadaannya sekarang, sebagai malaikat yang telah jatuh, dia tetap memilki kuasa yang besar meskipun berada di bawah izin Allah. Jadi, dia di sebut sebagai ilah dari dunia ini dan penguasa dari kuasa kuasa di udara (2 Kor. 4:4, Ef. 2:2). 
Sedangkan iblis atau roh-roh jahat adalah pengikut (ontek-ontek) dari Lucifer/Beelzebul, yang bertugas sebagai algojo dalam menjalankan rencan jahat setan. Iblis ini  sesungguhnya adalah malaikat-malaikat yang ikut di buang oleh Allah karena ikut memberontak terhadap Allah.
3.     Hubungan Setan dan Iblis
Pada umumnya Iblis atau Roh-roh Jahat bertindak sebagai utusan setan untuk menyebarluaskan rencana guna menggagalkan rencana Allah. Meskipun setran memiliki keterbatasan secara ciptaan, namun roh-roh jahat menyebarluaskan kuasa dan kegiatannya dengan sangat gencar. Memang pada saat-saat tertentu setan nampaknya memiliki kemahatahuan dan kemahahadiran, walaupun pada dasarnya tidaklah demikian. Sebenarnya iblis atau roh-roh jahat itulah yang menyebarluaskan kegiatan-kegiatan setan sedemikian rupa sehingga seorang akan mengira bahwa setan sendirilah yang menyebarluaskan semuanya itu (Ef. 6:11-12). [2]
4.     Asal Mula Setan dan Iblis
A.    Waktu Penciptaan
Seandainya setan dan iblis bukanlah suatu mahluk ciptaan, maka dia seharusnya bersifat kekal atau ada degan sendirinya, suatu dualisme yang jelas bertentangan dengan monoteisme. Alkitab menyatakan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh Allah melalui Kristus, san tidak ada satu pun yang tidak diciptakan oleh Dia (Yoh. 1:3, Kol. 1:16,17). Waktu penciptaan tidaklah dijelaskan secara khusus. Jika Yeh. 28:23 menunjuk kepada setan an pada taman Edean di bumi, maka sudah barang tentu dia telah di ciptakan sebelum Allah menepatkan taman Eden (Kej. 2:8).
B.     Karakteristik Penciptaannya
Banyak orang yang memperdebatkan mengenai ada atau tidaknya gambaran tentang setan dalam Yeh. 28:11-29. Tetapi memang jika ada, maka hal itu memberikan kepada kita sejumlah rincian gambaran tentang kondisi karakteristik setan pada awal mula penciptaannya.
Pokok-pokok yang diajarkan dalam ayat-ayat ini pada dasarnya memberikan pengertian yang jelas bahwa setan sangat memiliki keistimewaan, lambang dari ciptaan Allah. Ia memiliki kedudukan yang tidak ada bandingannya di dalam alam semesta. Adapun keistimewaan yang di miliki setan pada mulanya adalah sebagai berikut.
1.      Setan memliki kesemurnaan yang tidak ada bandingannya dari semua ciptaan yang lain (ayat 12). Setan berdiri tegak di titik puncak ciptaan Allah, penuh hikmat dan keindahan yang sempurna.
2.      Setan memiliki tempat tinggal yang tiak ada bandingannya (ayat 13). Ini barangkali menunjuk pada Eden Surgawi, atau pada eden di bumi. Dimana pun tempat tinggilanya, sebelum dosa masuk, merupakan tempat yang unik.
3.      Setan memiliki pakaian yang tidak ada bandingannya (ayat 13). Gambaran yang mempesonakan tentang pakaian atau jubahnya menunjukan sesuatu mengenai kemuliaan yang diberikan kepadanya.
4.      Setan memiliki fungsi yang tidak ada bandingannya (ayat 14). Ia termauk kelompok mahluk malaikat yang disebut kerubim. Mereka itu duhubungkan dengan menjaga kekudusan Allah.
5.      Setan memiliki kesempurnaan yang tidak ada bandinganya (yeh. 28-15). Dia sempurna dalam arti bahwa dia benar-benar hebat dan memiliki integritas moral yang mutlak. Di sisni sebagai halnya daalam ayat 13 juga kita di ingatkan bahwa setan di ciptaka, dan sebagai ciptaan, suatu hari nanti dia harus memberikan jawaban kepada Penciptanya. [3]
Dalam setiap hal setan adalah lambang dari ciptaan Allah. Dia muncul pada saat pertama keberadaannya di dalam keindahannya yang sanagat luar biasa dan kekuasaan kaerena kedudukannya yang tnggi, dikelilingi oleh segala kebesaran yang Allah berikan kepadanya. Dia melihat dirinya sebagaimengatasi segala Bala Tentara Surga baik dalam hikmat, kuasa, maupun keindahan. Hanya pada tahta Allah sajalah dia melihat segala sesuatu lebih dari pada yang dia miliki, dan kemunkinan bahwa sekalipun hal itu dalam arti tertentu tidak sepenuhnya dilihat oleh mata ciptaan. Sebelum kejatuhannya dia bisa dikatakan memiliki peranan atau jabatan sebagai perdana mentri bagi Allah, yang mungkin memerimntah atas alam semesta namun yang pasti menguasai dunia ini. [4]
            Tradisi Perjanjian Lama memandang Iblis sebagai mahluk yang di utus Allah untuk mencobai umat manusia. Namun, paham tersebut sangat berbeda dengan paham iblis dalam tradisi kitab-kitab apokaliptik (200 sM-100 M). di sini, iblis muncul sebagai musuh Allah. Tidak hanya itu saja, ia dilukiskan sebagai sosok yang mengerikan yang tinggal di “dunia bawah” atau sering di sebut sebagai neraka.
            Dalam tradisi Kristen, sudah lama hidup dan berkembang pandangan bahwa iblis adalah malaikat yang jatuh karena memberontak terhadap Allah. Alkitab tidak mengisahkan secara mendetail cerita jatuhnya para malaikat. Meskipun demikian, jejak-jejak tradisi itu masih bisa di lacak dalam tulisan perjanjian baru. Penginjil Lukas sempat menyinggung gambaran iblis yang jatuh seperti kilat dari langit walaupun itu di tempatkan dalam konteks sindiran Yesus atas rasa bangga para murid-murid yang mampu mengusir setan-setan dalam nama Yesus (Luk. 10:17-18).
5.     Sifat Setan dan Iblis
A.    Dia adalah ciptaan
Dengan menganggap bahwa kitab Yeheskiel 28:11-19 berbicara tentang setan, maka bagian itu secara jelas menyatakan bahwa setan di ciptakan (ayat 15). Ini berarti bahwa ia tidak memiliki gelar-gelar atau sebutan-sebutan yang hanya dimiliki oleh Allah saja, seperti mahahadir, mahakuasa, dan mahatahu. Meskipun merupakan mahluk yang prkasa, dia mempunyai keterbatasan sebagai ciptaan. Dan sebagai ciptaan, dia harus bertanggung jawab kaepada Penciptanya.
B.     Dia adalah mahluk roh
Setan dan iblis termasuk dalam golongan malaikat-malaikat yang di sebut kerubim (Yeh. 28:14). Rupanya dia adalah malaikat ciptaan yang tertinggi (ayat 12). Inilah menjadi alasan mengapa Mikhael, penghulu malaikat, tidak berbantah-bantah dengan setan mengenai tubuh Musa (Yud. 9). Setan bisa di sebut sebagai penghulu dari semua malaikat yang jahat. Bahkan di dalam keadaannya sekarang, sebagai malaikat yang telah jatuh, dia tetap memilki kuasa yang besar meskipun berada di bawah izin Allah. Jadi, dia di sebut sebagai ilah dari dunia ini dan penguasa dari kuasa kuasa di udara (2 Kor. 4:4, Ef. 2:2).  [5]
6.     Pekerjaan Iblis
A.    Dalam hubungannya dengan Allah
1.      Mereka melawan rencana Allah.
Karena memilih untuk berontak melawan Allah dan bersama setan, maka iblis atau roh-roh jahat terus menerus melawan rencana Allah dalam dunia ini (Dan. 10:10-14, Why. 16:13-16).
2.      Mereka bisa dipakai oleh Allah untuk melaksanakan rencana-rencana-Nya
Kadang-kadang Allah menggunakan roh-roh jahat untuk menjalankan rencana-rencana-Nya. Dia mengutus roh jahat untuk menggerakan orang-orang di Sikhem melawan Abimelek (Hak. 9:23). Dia memakai roh jahat untuk menghukum Raja Saul dengan gangguan mental yang menjadikan dia seperti orang gila (1 Sam. 16:14). Dia mengutus roh pendusta untuk menguasai nabi-nabi dan memberian kepada Ahab saran atau nasihat yang keliru (1 Raj. 22:22). Dia memakai roh jahat untuk menekan Paulus agar dia tidk memegahka diri (2 Kor. 12:7). Karena mereka adalah ciptaan, maka mereka bertanggung jawab kepada Allah, dan karena itu bisa di pakai oleh Dia sebagaimana yang Dia kehendaki.
B.     Dalam hubungannya dengan Agama
1.      Mereka meningkatkan penyembahan berhala
Dalam melaksanakan perlawanan mereka terhadap Allah, roh-roh jahat dengan giat berusaha keras menyesatkan manusia untuk menyembah berhala.
2.      Mereka memperkenalkan Agama palsu
·         Mereka mengajarkan seorang juru selamat yang bukan juru selamat sejati.
·         Mereka mengajarkan keselamatan dengan cara lain
·         Mereka mengajarkan suatu etika libertini (etika yang memahami bahwa perbuatan yang keliru adalah perbuatan yang benar)
C.     Dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa
Menyesatkan bangsa-bangsa merupakan bagian rencana utama Setan, dan dia menggunakan roh-roh jahat dalam pelaksanaanya.
D.    Dalam hubunganya dengan manusia
1.      Pederitaan
Roh-roh jahat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit fisik (Mat. 9:33, kebisuan; 12:22, kebutaan dan kebisuan; 17:15-18, penyakit ayan). Mereka dapat juga menyebabkan penyakit jiwa (Mrk. 5:4-5; Luk. 8:27-29; 9:37-42). Mereka dapat terlibat dalam mendatangkan kematian bagi manusia (Why. 9:14-19). Dsb.
2.      Pemutarbalikan
Fakta bahwa roh-roh jahat juga di sebut sebagai roh-roh najis menunjukan bahwa apapun yang mereka lakuka memutarbalikan segala sesuatu yang bersih, mulia, dan benar. Pemutarbalikan ini dapat dilakukan dengan cara memperkembangkan kebaikan maupun kejahatan. Pelanggaran susila orng-orang Kanaan nampaknya bisa di telusuri sebagai kegiatan dari roh jahat (Im. 18:6-30; Ul. 18:9-14).
3.      Merasuki
Dirasuki setan adalah penguasaan langsung yang dilakukan oleh roh-roh jahat terhadap seseorang dengan cara bertempat tinggal di dalam diri orang itu.[6]
4.      Pemfinnah atau pendakwa
Salah satu kegiatan setan adalah menjadi pemfitnah atau pendakwa saudara-saudara (Why. 12:10). Dia melakukan hal ini sengan tidak henti-hentinya-siang dan malam. Dan tentu aja, dua punya kasus yang tidak dapat disanggah, karena orang-orang percaya berbuat dosa, dan setiap dosa dapat merusak keselamatan kita.
7.     Nama-nama Setan
Sejumlah nama yang beraneka ragam yang di berikan kepada setan, lebih lanjut mendukung kenyataan akan keberaannya.
a.       Setan, di pergunkan kurang lebih sebanyak lima puluh dua kali dalam Alkitab. Berasal dari kata ibrani, satan, berarti musuh atau lawan (Za. 3:1; Mat. 4:10; Why. 12:19; 20:2).
b.      Iblis, dipergunakan sekitar tiga puluh luma kali dalam Alkitab, berasal dari kata Yunani, diabolos, yang mengandung arti pemfitnah (Mat. 4:1; Ef. 4:27; Why. 12:9; 20;22).
c.       Yohanes mencatatnya sebagi si jahat (Yoh. 17:15; 1 Yoh. 5:18-19). Karakternya yang jahat, seperti yang dinyatakan dalam gelar tersebut, memnuhi seluruh dunia yang berada di bawah kekuasaannya. Namun demikian pada dasarnya orang percaya tidak dapat di rasuki oleh setan.
d.      Dalam wujud seeokor ular merupakan cara penampilan setan yang pertamakali kepada manusia (Kej. 3:1). Pelukisan watak ini tetap dimiliki setan dalam Perjanjian Baru juga (2 Kor. 11:3; Why. 12:1:9), dan menunjukan tipu muslihat dan kelicikannya.
e.       Setan juga di gambarkan sebagai seekor naga merah yang besar (Why. 12;3,7,9). Ini mengesankan sifatnya yang buas dan kejam, terutama sekali dalam konflik. Perhatikan bahwa naga itu mempunyai ekor, dengan demikian karikatur yang menggambarkan setan sebenarnya sebenarnya tidak terlalu jauh dari kenyataannya.
f.       Nama Beelzebul menunjuk setan sebagai kepala dari roh-roh jahat (Luk. 11:15). Pada waktu musuh Yesusmenuduh bahwa dia di kuasai oleh Beelzebul, mereka menjadikan diri bersalah karena melakukan penghujatan yang paling parah.
g.      Paulus memakai Belial sebagai nama untuk setan dalam 2 Kor. 6:15. Kata tersebut berarti kesia-siaan atau kejahatan dan secara tepat sekali menjelaskan karakter dar setan. [7]
h.      Dalam tradisi orang Kristen di sebut Lucifer yang di anggap sebagi pemimpin para roh-roh jahat. Mereka adalah musuh abadi Malaikat Agung Mikael. Bannyak orang menafsirkan bahwa Lucifer adalah nama latin dari iblis dalam Alkitab. Padahal Alkitab tidak pernah menyebutnya demikian. Memang, kata “Lucifer” dapat di temukan dalam Yes. 14:12. Tapi melihat konteksnya, pemakaian nama itu samam sekali tidak ada kaitannya dengan Iblis atupun setan.[8]
i.        Dalam Perjanjian Lama disebutkan Abadon, yang berarti “kehancuran”. Istilah ini menunjuk pada sebuah tempat, tempat di mana kehancuran tanpakmnyata. Terjemahan bahasa Indonesia menyebutkan “kebinasaan”. Dalam Perjanjian Lama, Abadon dikaitkan dengan sheol, atau dunia orang mati (Ams. 15:11; 17:10; Ayb. 26:22; 28:22), kubur dunia bawah (Mzm. 88:11). Dalam kitab wahyu, Abadon menjadi nama untuk malaikat yang menjadi raja atas jurang maut (dasar neraka). Ia sekaligus berperang memimpin roh-roh jahat dari dunian bawah (Why. 9:11). Dalam bahasa Yunani Abado di sebut Apolion. Nama ini mengacu pada Apollo, dewa bencana atau penyakit sampar dan kehancuran. [9]
Berbagai nama untu setan tidak hanya menegaskan kenyataan akan keberadaannya, tetapi juga memenyatakan karakternya yang memiliki banyak muka atau penampilan dan berbagai aspek dalam pekerjaannya. Sebuah nama seringkali menyatakan sesuatu mengenai latar belakang, penampilan, karakteristik, atau kegiatan sosoorang. Demikian juga halnya dengan setan: latar belakang (musuh, pendakwa, penggoda), penampilannya (ular, naga), karakteristiknya (pembohong, pembunuh, penguasa), dan kegiatan-kegiatannya (pemfitnah, penggoda). Dia adalah makhluk yang berkuasa, cerdik, licik, dan tidak boleh kita mengabaikan atau merendahkan musuh kita yang sungguh-sungguh ada itu.


8.     Penghukuman
Alkitab dengan jelas menunjukan adannya suatu kelompok malaikat-maliakat yang jatuh. Kelompok pertama adalah mereka yang mempunyai kebebasan tertentu untuk melaksanakan rencana-rencana setan, dan kelompok yang lain adalah malaikat-malaikat jatuh yang di hukum. Di antara mereka mereka yang dihukum , beberapa ada yang di hukum sementara, sedangkan yang lain di hukum selama-lamanya dalam Tartarus (2 Ptr. 2:4 dan Yud. 6). Pemikiran Yunani mengenain Tartarus adalah suatu tempat hukuman yang lebih rendah dari hades. Mereka yang di hukum untuk semntara waktu di tempatkan dalam jurang maut (Luk. 8:31; Why. 9:1-3,11), beberapa lagi nampanknya di buang di sana untuk menanti penghukuman akhir, semntara yang lain akan di lepaskan untuk giat di bumi (Why. 9:1-3,11,14; 16:14). [10]
Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa iblis harus di lepaskan lagi? Bukankan jauh lebih baik jika ia tetapdi masukkan ke dalam jurang maut?
Tuhan sungguh mengetahui bahwa iman seseorang justru akan lebih terpelihara, serta lebih kuat dan kukuh, juka senantiasaberada di tengah ujian. Petrus mengatakan, “Iman harus di uju dengan api.” Iman harus seperti emas yang di bakar untuk mendapatkan hasil yang murni. Iman yang murni juga harus senantiasa di uji sehingga mengalami pemurnian terus-menerus. Karena itu, tidak ada bahaya yang lebih besar dari pada kehidupan orang kristen yang yang hidup nyaman, enak, dan, damai. Kondisi demikian malah akan menjadikan iman kita lemah, manja dan lengah. Tuhan tidak mau kerajaan 1000 tahun menjadi godaan terbesar bagi iman orang percaya. Tuhan hendak memurnikannya lagi. [11]
Dalam kitab Wahyu 20:7-10, dikatakan bahwa iblis akan di lepaskan, kemudian dia akan mengumpulkan pengikut-pengikutnya dari seluruh penjuru bumi untuk mengadakan serangan terakhir pada “ota tercinta” (yang dimaksud di sini adalah kota Yerusalem), tetapi dia di kalahkan dengan api dari sorga, dan di hukum di lautan api dan bilerang. Gambaran ini memberikan pengertian bahwa ciptaan akan di bersihkan dari iblis dan segala perbuatannya, dan bahwa tak satupun yang akan tersisa dari para iblis ini.  
9.     Realitas Tentang Setan dan Iblis
A.    Kesaksian Alkitab
Alkitab secara jelas sekali menegaskan tentang realitas setan dan roh-roh jahat, meskipun tidak semua orng yang menyebutnya dirinya Kristen mengakui kebenaran tantang bukti ini. Menurut T.H. Gaster dalam bukunya yang berjudul “Demon” The Interpreter’s dictionary of the Bible, roh-roh jahat sering kali di anggap sebagai kata-kata kiasan yang sudah lama tidak lagi dipercayai sebagai bentuk kepercayaan. Dengan demikian, penyebutan nama roh jahat dalam suatu teks alkitab tidak secara  otomatis merupakan kesaksian tentang kepercayaan bahwa dai benar-benar ada.
B.     Kesaksian Kristus
Berkali-kali selama pelayanan-Nya di atas bumi Tuhan Yesus  mengusir roh-roh jahat dalam diri banyak orang. Hal ini tentu saja menegaskan bahwa Dia percaya bila roh-roh jahat itu benar benar ada. Dia juga memberikan kuasa kepada murid-murid untuk mengusir roh-roh jahat.
C.     Kesaksian Bagian-bagian yang Lain dalam Perjanjian Baru
Semua penulis perjanjian baru kecuali penulis kitab Ibrani, menyebut roh-roh jahat lebih kurang sebanyak 100 kali dalam kitab Perjanjian Baru. Ini mebuktikan bahwa Alkitab Perjanjian Baru mengakui adanya setan dan iblis dalam realitas kehidupan umat percaya.
D.    Kesaksain Perjanjia Lama
Tidak kurang seringnya perjanjian lama berbicara roh-roh jahat dan setan. Kata  Shedhim dalam Ul. 32:17 dan Mzm. 106: 37 adalah berhala-berhala yang oleh orang-orang ibrani di anggap sebagai simbol dari roh-roh jahat yang dapat di lihat. Kata seirim dalam Im. 17: 7; 2 Taw. 11:15; Yes. 13:21 dan 34:14 juga mengandung pengertian tentang roh-roh jahat.
Menolak kenyataan adanya roh-roh jahat berarti juga menolak atau menyangkali kebenaran banyak bagian dalam Alkitab.  [12]
Roh-roh jahat itu pada hakekatnya dualistis. Mereka seolah-olahtidak mempunyai rencana tetapi kalau bertindak, mereka senantiasa jahat. Menurun Van Der Leeuw mengatakan, bahwa kepercayaan akan roh-roh jahat timbul dari beberapa sumber yaitu:
1.      Pengalaman dari alam semesta.
Roh-roh jahat biasanya tinggal di padang gurun, gunung, hutan, sungai, laut, bumi di bawah, perempatan jalan, dan lain-lain. Pemunculannyab biasa pada malam hari, atau persis pada waktu matahari berada di tempat tertinggi. Hampir setiap hal mempunyai segi yang misterius dan yang sewenang-wenang. Itulah sebabnya hampir setiap pengalaman di alam semesta mempunyai roh jahat masing-masing.
2.      Pengalaman mimpi.
Tidak semua mimpi dapat mengakibatkan kepercayaan akan roh jahat, melainkan hanyalah mimpi yang mengerikan, misalnya: bermimpi dibaah oleh seorang yang telah meninggal, bermimpi gigi geraham tanggal, dan lain-lain. Mimpi seperti ini seringkali diartikan sebagai pertanda perkabugan, apakah menyangkut diri sendiri, keluarga, atau diri orang lain.
3.      Penyakit, gila, dan ekstase atau kerasukan.
Menurut kepercayaan, ada penyakit yang di akibatkan oleh roh-roh jahat. Itulah sebabnya maka ada keyakinan bahwa roh jahat berada dalam jumlah yang sangat banyak, kadang-kadang diumpakakan seperti rumput yang menutupi bumi. Bentuknya berbeda-beda. Misalnya manusia, binantang, atau bentuk,bentuk tersendiri yang menakutkan.
            Pada umumnya roh-roh jahat di anggap sebaigai penyebab penyakit, misalnya pusing, gila, dirasuk jin, dan lain-lain. Bahkan ada roh jahat yang dapat membunuh anak-anak kecil. (A. Schimmel, 1958, 1299).[13]
Walaupun Alkitab memberi kesaksian tentang eksistensi Iblis, namun sosok Iblis belum terungkap sepenuhnya. Kita memahami iblis itu nyata ada dan hadir di dunia. Selama kejahatan di dunia ini masih merajalela, iblis tidak bisa di singkirkan dari kehidupan manusia. Iblis dan kejahatan itu ibarat dua sisi dalm satu koin. Tak heran jika iblis kadang menjadi jawaban singkat jika ada anak kecil bertanya, “dari manakah kejahatan itu berasal?”. Tapi kita akan kelabakan menjawab ketika ada orang bertanya “mengapa Allah membiarkan iblis memberontak,melahirkan kejahatan, dan menciptakan penderitaan di tengah manusia? Bukankah Allah adalah Mahakuasa? Bukankah sekali bersabda, iblis bisa lenyap selamanya?” pertanyaan ini tidak akan pernah bisa menjawab secara memuaskan. Allah-manusia-iblis sebenarnya adalah misteri. Kita tahu, tetapi tidak tahu banyak. Akal budi kita amat terbatas untuk menguak sedalam-dalamnya.
Kuasa jahat ini hendaknya tidak dipandang sebagai sesuatu yang sangat menakutkan kita. Atau, bahkan seolah-olah menentukan hidup kita. Kita percaya sepenuhnya kepada Allah, kita seharusnya sanggup untuk mengatasi dan bertahan dari gangguan kuasa jahat ini. Alkitab memberi kesaksian dengan jelas bahwa seberapa pun gencarnya gangguan kuasa jahat ini, pada akhirnya Allah akan membantu untuk mengatasinya atau bahkan mengalahkannya. Iman akan Allah adalah kuncinya.
Meskipun demikian `kita juga tetap harus hat-hati dan berjaga-jaga terhadap iblis. Iblis itu angat licik dan halus dalam bertindakdan menguasai manusia. Ia seperti kuda Troya yang menghancurkan dari dalam. Ia mampu membelokkan oikiran dan kehendak manusia yang murni dan suci menjadi jahat dan tercela.
Iblis ada  dulu, sekarang dan di masa depan. Iblis adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Selama kejahatan di dunia ini merajalela, itu berarti bahwa iblis masih aktif bekerja. Tapi alkitab telah menunjukan bahwa iblis tidak akan pernah mampu mengalakan Allah sampai selama-lamanya. [14]







DAFTAR PUSTAKA
Alkitab.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ryrie, Charles C. 2012. Teologi Dasar “Panduan Populer Untuk Memahami Kebenaran Alkitab”. Yogyakarta: Andi.
Purnomo, Albertus. 2012. Iblis dalam Alkitab. Yogyakarta: Kanasius.
Barnhouse, Donal Grey. 1965. The invisible War. Zondervan: Grand Rapids.
Darmaputera, Eka. 2013. Menyikap Janji TUHAN. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Daalen, David H. van. 2004. Pedoman Ke Dalam Kitab Wahyu Yohanes. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 





[1] Albertus Purnomo. Iblis dalam Alkitab. (Kanisius. Yogyakarta: 2012). Hal. 9.
[2] Dr. Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. (Andi. Yogyakarta. 2012). Hal. 237
[3] Dr. Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. (Andi. Yogyakarta. 2012). Hal. 205.
[4] Donald Grey Barnhouse, The Invisible War (Grand Rapids: Zondervan, 1965), hal. 26-27

[5] Halaman. 3
[6] Dr. Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. (Andi. Yogyakarta. 2012). Hal. 237-240.
[7] Dr. Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. (Andi. Yogyakarta. 2012). Hal. 195-198.
[8] Albertus Purnomo. Iblis dalam Alkitab. (Kanisius. Yogyakarta: 2012). Hal. 48.
[9] Albertus Purnomo. Iblis dalam Alkitab. (Kanisius. Yogyakarta: 2012). Hal. 79.
[10] Dr. Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. (Andi. Yogyakarta. 2012). Hal. 229.
[11] Eka darmaputera. Menyikap Janji TUHAN. (BPK Gunung Mulia. Jakarta: 2013). Hal. 415.
[12] Dr. Charles C. Ryrie. Teologi Dasar 1. (Andi. Yogyakarta. 2012). Hal. 225-226.
[13] Roh-roh &Kuasa Gaib. (Seri Institut Theologia Gereja Toraja No. 1). Hal. 10-11.
[14] Albertus Purnomo. Iblis dalam Alkitab. (Kanisius. Yogyakarta: 2012). Hal. 75-77. 

Komentar

Postingan Populer