peran pemimpin dalam mengendalikan konflik organisasi
MAKALAH
MANAJEMEN KONFLIK ORGANISASI
“Peran Pemimpin Dalam Mengendalikan Konflik Organisasi”
Disusun Oleh:
Eldi Sulu
3020154369
SEKOLAH TINGGI
AGAMA KRISTEN NEGERI
(STAKN) TORAJA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah
sebuah kelompok yang didalamnya terdapat anggota-anggota yang memiliki sifat,
kepribadian dan pemikiran yang berbeda-beda. Oleh karena perbedaan tersebut, sering
mengakibatkan terjadinya perselisihan atau konflik dalam organisasi tersebut. Sebuah
organisasi tidak dapat terlepas dari konflik. Konflik dalam organisasi dapat
bersifat konfik pribadi, antar pribadi atau indifidu, pribadi dengan kelompok,
dan kelompok, dengan kelompok. Konflik dalam organisasi dapat memiliki pengaruh
yang positif (membangun) dan negatif (menghancurkan), bahkan dampak yang lebih
buruknya lagi, konflik dapat menyebabkan perpecahan serta kehancuran
organisasi, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Pemimpin sebagai
kepala organisasi, memegang peranan yang penting dalam penanganan masalah, dan
penyelesaian konflik yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan pemimpin yang
tepat untuk membuat keputusan tepat untuk menanggulangi akibat-akibat buruk
dari konflik yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasaarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam tulisan ini adalah “Bagaimana peran pemimpin dalam
mengendalikan konflik dalam organisasi?”
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi
tujuan penulisan ini adalah “Mengetahui peran-peran pemimpin dalam pengendalian
konflik. “
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Konflik
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, konflik memiliki arti yang sama dengan kata percekcokan,
perselisihan, dan pertentangan, dan ketiga kata ini merujuk kepada kejadian
yang terjadi ketika terdapat perbedaan pendapat atau pun yang lainnya. Konflik muncul
ketika orang-orang yang terdapat dalam organisasi tersebut kreatif dan
menginginkan perubahan yang baru. Organisasi tanpa konflik, adalah organisasi
yang mati, dan organisasi yang memiliki konflik didalamnya, sejatinya adalah
organisasi yang hidup, dan bertumbuh.
Tidak selamanya
konflik menyebabkan perpecahan dalam organisasi. Akibat yang ditimbulkan dapat
bersifat membangun, dan ada yang bersifat merusak. Konflik itu membangun jika
dipahami dan dikelolah dengan baik,sehingga menjadi pupuk bagi organisasi, yang
menjadikan organisasi tersebut bertumbuh kearah yang lebih baik. Dan
sebaliknya, jika konflik tidak ditangani dengan baik, maka konflik tersebut
justru menjadi rancun, yang menghancurkan organisasi tersebut.
2.
Akibat Konflik
Bermacam-macam
akibat, dapat ditimbulkan dari konflik, bahkan konflik kecil sekalipun. Namun
pada dasarnya akibat dari konflik dapat dibedakan menjadi dua yaitu dampak
positif dan dampak negatif.
a.
Dampak positif
Konflik dapat memberikan sumbangsi positif bagi
organisasi jika ditangani dengan tepat. Konflik itu dapat memupuk kebersamaan
antara agota kelompok. Di sisi lain konflik yang dapat ditangani dengan baik,
menjadi bahan evaluasi dan cermin untuk menjalankan organisasi kedepan. Konflik
juga menjadi pembakar semangat bagi anggot dalam organisasi serta suplay
nutrisi bagi mereka.
b.
Dampak negatif
Konflik yang tidak ditangani dengan baik akan justru
menimbulkan dampak yang tidak baik bagi organisasi. Sekalupun hanya konflik
kecil yang terjadi, namun tidak dapat di pandang sebelah mata, sebab akan
menimbulkan permasalahan yang lain jika tidak ditangani dengan baik. Hubungan
yang tidak hatrmonis antar anggota, perpecahan, bahkan kehancuran organisasi dapat
terjadi jika konflik tidak mendapat perlakuan yang tepat dari anggota
organisasi.
3.
Pemimpin sebagai
pengendali konflik organisasi
Dari beberapa
penjelasan diatas, maka perlu penanganan yang serius mengenai konflik-konflik
yang terjadi dalam organisasi. Dalam menangani konflik, pemimpin dalam sebuah
organisasi memegang kendali dan tangggung jawab penuh mengenai konflik-konflik
tersebut. Oleh sebab itu, pemimpin harus bijaksana dalam menyelesaikan konlik,
tanpa ada yang merasa dirugikan.
Dalam
menjalankan tugasnya sebagai kepala dalam sebuah organisasi, pemimpin berperan
sebagai wasit (penengah) dalam menyelesaikan konflik. Pemimpin harus bersikap
adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil haruslah
tepat, karena sekalipun konflik itu selesai dalam organisasi, belum tentu dalam
pribadi anggota yang bersangkutan juga selesai. Pemimpin harus menjadi hakim
yang adil dalam penyelesaian konflik. Dimana pemimpin harus mengerti betul
tentang apa yang terjadi dan siapa melakukan apa. Jangan sampai ada pihak yang
merasa dirugikan dengan keputusan yang ada. Peran
pemimpin dalam menyelesaikan sebuah konflik sangatlah krusial. Selesai atau
bertambahnya konflik dipengaruhi peran pemimpin. Jika pemimpin masa bodoh
dengan konflik yang terjadi, maka tidak dapat disangkal lagi bahwa sekecil
apapun konflik tersebut akan berdampak buruk bagi organisasi.
BAB 3
KESIMPULAN
Konflik
merupak hal yang wajar dalam organisasi, namun konflik sendiri tidak dapat
dianggap sepele, sekecil apapun konflik tersebut. Konflik dalam organisasi
dapat menjadi racn dalam organsasi yang dapat menghacurkan organisasi, namun
jka konflik teresebut dapat ditangani dengan baik, maka konflik itu sendiri
akan menjadi penambah tenaga bahkan pengalaman yang sangat berharga bagi organisasi
dan pribadi yang ada dalamnya dalam penyelesaian konflik, pemimpin memegang
peranan yang sangat penting, dimana pemimpin menjadi pemecaah konflik utama,
dan penegah dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Komentar
Posting Komentar